Satu hal yang menarik di bawah jembatan besar yang biasa aku lewati di kota ini adalah sebuah kehidupan liar yang aku lihat. Sebuah kenyataan bahwa keseimbangan tidak hadir dalam kehidupan ini. Sebuah tempat tinggal sebagian dari saudara yang tak bisa lagi bernapas dengan dalam karena udara dan semuanya telah diregut dengan paksa dari kehidupan mereka.
Ada bekas luka yang dalam yang tergoreskan karena mereka tak bisa melakukan sesuatu lebih baik lagi sebab semuanya telah merampas rasa percaya diri dan semangat hidup mereka. Sempat keceriaan timbul saat meraka pertama kali melihat indahnya dunia, namun perlahan berubah karena kehidupan tak seindah dengan apa yang dibayangkan banyak orang. Ada harapan besar dari dalam hati mereka yang tak sempat mereka lukiskan karena langkah bahkan jejak mereka takkan pernah dimaknai dan dipahami dengan jelas oleh indahnya jembatan tempat meraka mengadu nasib.
Ada keacuhan yang terasa semakin menyiksa ketika upaya mencari jati diri selalu dianggap sebuah kebohongan oleh beberapa kendaraan super mewah yang lalu lalang di sana. Jangankan teriakan ataupun tangisan, bahkan sebuah ketidakberuntungan hidup pun tak mampu menggerakkan hari mereka yang memiliki kehidupan yang lebih layak.
Ada kepalsuan yang semakin tercipta di balik tawa canda yang merupakan sebuah keterpaksaan. Ada sebuah kemalangan dan perbedaan yang jelas-jelas hadir di balik itu . Ada sebuah garis pemisah yang tak mampu mereka lalui karena jerih payah dan semangat bertahan hidup mereka telah usai untuk ditampilkan,
Apakah ini takdir atau sebuah kebohongan ? atau ini semua merupakan profesi yang tak bisa di tinggal kan karena mereka tak ada lagi jati diri untuk berbuat lebih baik ? atau melainkan sebuah kesadaran dari kenyataan karena hidup hanya bisa mereka pahami dengan meminta ?
Sebuah anti klimaks kehidupan yang tak bisa dipahami dengan jelas karena kita hanya bisa diam dan tak bisa melakukan apa-apa karena keegoisan diri masih menyertai jalur kehidupan setiap individu dari diri kita sendiri.
bandung'12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar