Pages - Menu

Tampilkan postingan dengan label aku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aku. Tampilkan semua postingan

Minggu, Maret 02, 2014

Makanan: Andai Engkau Ada di Sini

Haloo, kali ini gue akan bercerita tentang harapan. Bukan bercerita sih ,tapi curhat lebih tepatnya. Ini tentang apa yang gak bisa gue gapai selama satu dua tahun ini. Sesuatu yang jauh berada di sana yang begitu gue rindukan. Sesuatu yang jika dia tiba-tiba datang seperti mendapatkan berkah dari surga. hahaha Agak berlebihan memang, tapi gue yakin 9 dari 10 orang orang yang bernasib sial seperti gue pasti mempunyai keinginan yang sama. 

Tak ingin panjang lebar lagi, ini tulisan ini tentang hal yang berbau dengan makanan, lidah dan kerinduan. Di sini ada beberapa list 'sesuatu' yang gak ada di sini dan begitu gue rindukan.

1. Masakan Padang

makanan padang

Kalau ngomongin masakan padang itu seperti ngomongin sesuatu yang komplek banget. Masakan padang dengan segala elemennya menjadi bagian yang paling paling paling di inginkan. Mulai dari gulai, sambal balado, asam padeh, dendeng batokok, sate padang, sampe ke makanan terenak di dunia, RENDANG. Oh, membayangkannya saja gue serasa terbang ke surga. Apalagi sampai mencicipinya. Mudah-mudahan kelak secepatnya gue rasakan itu semua. Karena gue udah benar-benar mati rasa nih di sini haha

Rabu, November 27, 2013

DI BAWAH LORONG JEMBATAN

Satu hal yang menarik di bawah jembatan besar yang biasa aku lewati di kota ini adalah sebuah kehidupan liar yang aku lihat. Sebuah kenyataan bahwa keseimbangan tidak hadir dalam kehidupan ini. Sebuah tempat tinggal sebagian dari saudara yang tak bisa lagi bernapas dengan dalam karena udara dan semuanya telah diregut dengan paksa dari kehidupan mereka.

Ada bekas luka yang dalam yang tergoreskan karena mereka tak bisa melakukan sesuatu lebih baik lagi sebab semuanya telah merampas rasa percaya diri dan semangat hidup mereka. Sempat keceriaan timbul saat meraka pertama kali melihat indahnya dunia, namun perlahan berubah karena kehidupan tak seindah dengan apa yang dibayangkan banyak orang. Ada harapan besar dari dalam hati mereka yang tak sempat mereka lukiskan karena langkah bahkan jejak mereka takkan pernah dimaknai dan dipahami dengan jelas oleh indahnya jembatan tempat meraka mengadu nasib.

Ada keacuhan yang terasa semakin menyiksa ketika upaya mencari jati diri selalu dianggap sebuah kebohongan oleh beberapa kendaraan super mewah yang lalu lalang di sana. Jangankan teriakan ataupun tangisan, bahkan sebuah ketidakberuntungan hidup pun tak mampu menggerakkan hari mereka yang memiliki kehidupan yang lebih layak.

Senin, Oktober 21, 2013

Tertegun

Terkadang jika dipikirkan, banyak sekali yang berubah dari kehidupan ini. Perjalanan beribu-ribu mil tahun lalu benar-benar menjadi sebab. Yang jika tanpa itu tak yakin secepat itu aku rasakan butir salju yang biasa turun akhir tahun, atau bahkan tak mungkin aku temukan kehangatan serta kerinduan sedalam ini.

Benar saja, seolah-olahnya langkah ini lebih kurang mengubah sudut pandang. Kadang kala ada rasa tak suka sejenak mengambil alih. Bukan karena agak enggan dengan keadaan yang ini, tapi sesungguhnya ingatan-ingatan tentang hidup lama masih saja menguasai. Aku sering kali terdiam sendiri, tenggelam dengan cerita-cerita waktu dulu.


Ada yang bilang padaku, "jangan kau lupakan jika kau tak bisa, tapi cobalah untuk tak mengingat". Barang kali kalimat ini ada benarnya, tapi apa semudah itukan untuk tidak mengingat setiap kepingan mozaik masa lalu ?

Senin, Juli 22, 2013

Tulisan : Ketika Penulis Kehilangan Kata-Kata

Tulisan ini berawal dari kebingungan. Bukan kebingungan akan problema tentang hidup atau pun tentang rasa. Lebih tepatnya sih rasa disandingkan dengan kata kegalauan bukan kebingungan. Alaahh, bukan itu tujuan sebenarnya aku menulis ini.

Ini tentang susahnya aku menulis sebuah tulisan, mungkin  sebenarnya tentang sulitnya aku mengembang sebuah ide cerita dalam otak kanan maupun kiri menjadi sebuah tulisan. Hal ini sih lebih kerennya disebut writer’s block, keadaan di mana seorang penulis kebingungan membuat sebuah tulisan. Semua penulis pasti mengalaminya, dari penulis profesional sampai penulis pemula seperti aku. Itu sih kata-kata para penulis yang aku tangkap.
 
Masalahnya adalah hal ini benar-benar sudah menyugesti ku dalam beberapa minggu terakhir, bahkan beberapa bulan terakhir. Efeknya terasa, dimana aku menjadi kurang produktif menulis beberapa waktu belakang.

Jumat, Juli 19, 2013

Diam, Sebuah Destinasi Terakhir Kah ?

Diam, bentuk dari penyebab merancu. Membawa segudang tanya dalam mata. Warna indah yang penuh hipotesa aneh. Pancaran kebingungan diri. Tiada satu yang mengerti. Bahkan bukan seolah-olah membualkan kebohongan. Kita dalam pikiran kita. Mengundang secarik tanda. Bahkan diksinya terlalu berat untuk dipahami. Aura kebebasan dalam kesunyian.

"Kau pendiam paling hebat. Bukan tak berasalan, tapi kadang alasannya tak bermuasal. Cuma bermuarakan akibat. Penyebab adalah rahasia paling dalam. Diungkap ? Aku rasa tidak. Tapi ,itulah indahnya kamu. Diam, cara terindah. Penganugerahan Tuhan yang diberi. Diam, sebuah destinasi terakhir kah ?"

"Aku bukan orang yang tahan akan kediaman. Pengalahan diri, membuat alur baru. Mengais lalu membuka satu demi satu lara yang kau pendam. Paling tidak aku merangkai diksi. Permainan kata adalah kebisaanku."

Rabu, Juni 05, 2013

Я так люблю тебя, а ты?


Sebulan yang lalu di Fakultas Persiapan ASTU diadakan Olimpiade Bahasa Rusia untuk mahasiswa asing. Di sini kami diminta membuat cerita pendek dengan tema CINTA.  Nah, aku pun gak ketinggalan mengikuti perlombaan tersebut, walau pada awalnya diragukan ama dekan fakultas dan sempat diusir keluar karena dianggap gak layak ikut :(( tapi dengan tekat besar, akhirnya saya mendapatkan juara 2 dalam perlombaan tersebut. Emang gak disangka, karena diantara para peserta banyak yang kelihatannya lebih hebat dan jago bahasa Rusia nya. Tapi, apa dayanya, aku dengan tekat untuk menunjukan kebisaan (hheehe..) akhirnya mempersembahkan hasil yang lumayan membanggakan hehehe 
 
 Херру Анггиантама 

  

Hujan di Awal Bulan Juni

Apa yang kita lihat sekarang bukan lah seperti ilusi lagi. Kecemburuan akan masa lalu yang cukup indah sepertinya sudah mulai mengikis angan. Kita yang terlalu tangguh malah berpura-pura menjadi pembisu. Aku bukan lah tak berarah lagi. Semua telah berbeda ketika ku coba menghitung peta langit. Bulan yang dulunya sama-sama kita lihat mulai kau acuhkan. Aku terlalu lelah untuk melihat ke belakang.

param pam pam

Rabu, April 10, 2013

Buat Prajurit Kecilku : Selamat Ulang Tahun

prajurit-prajurit kecilku


Ini Buat Adik Kecilku


Ini buat prajurit kecil ku di sana
Maaf abangmu tak bisa memberimu kado seperti yang pernah kau katakan
Maaf abangmu tak bisa hadir dan memelukmu sekarang
Maaf abangmu tak bisa menemanimu serta mengajarimu seperti biasa
Maaf kan abangmu sayang

Minggu, April 07, 2013

Tentang Rindu

Keramahan musim dingin sudah dua minggu berlalu. Kenyaman dan keindahan butir kembang salju terkadang dirindukan. Kadang pula tidak. Pohon-pohon akasia yang sudah tiga bulan tak berdaun mulai memperlihatkan kemegahan pucuk-pucuk baru. Matahari tak lagi terbenam pukul 4.30 sore, namun beranjak malu menjadi pukul 8 malam. Seperti mempengaruhi malam. Tak terasa sama sekali indahnya.

pam parampam

Enam bulan berada di dunia yang berbeda. Namun kerinduan dunia lalu sama sekali tak luput dalam benak. Semenjak hari pertama terbang jauh. Tak satupun aku lupa setiap momen bersama orang tercinta. Terkadang rasa rindu menyiksa batin. Meninggalkan atau ditinggalkan. Rasanya sama saja. Rindunya sama saja.

Sabtu, April 06, 2013

Orang Tua Malang Meminta

Malam ternyata bukan sebuah keindahan di antara lampu-lampu yang menerangi jalanan. Melainkan rasa lapar yang tertunda karena sesuap nasi pun belum sempat ditelan oleh ibu tua yang ku temui di selasar itu. Aku melihat kesedihan kecil yang menyatu dengan dinginnya malam. Aku melihat mata yang mulai memerah dan kesunyian yang menyertai di balik sosok yang renta itu. Melihat tetes air yang jatuh perlahan serta ucapan yang takkan mampu kudengar lagi karena lengannya udah rapuh untuk meminta.

Apa yang aku lihat ini ? sebuah keseimbangan kehidupan atau korban dari kesempurnaan yang di cari oleh orang-orang besar. Aku seakan tak sadarkan diri dan mulai mengacuhkan semuanya. Mulai merasakan hati yang terkikis karena aku belum bisa memahami dengan jelas apa yang ia rasakan. Aku membayangkan jadi bagian dari mereka namun aku adalah bagian dari proses kehidupan yang ditakdirkan Tuhan. Keberuntungan menjadi orang yang masih bisa bernapas di saat malam yang dingin menyegat tubuh.

Rabu, April 03, 2013

KITA TAK MAMPU BERTINDAK ?

Melihat sesuatu hal dari sudut pandang yang berbeda mungkin akan menjadi sesuatu yang teramat sulit dilakukan bagi sebagian orang. Jangan kan untuk melihat , sebenarnya kita buta. Buta akan kepedulian yang seharusnya kita tanamkan sejak dini, buta akan kesenjangan yang terjadi ketika semua hal terasa tak normal lagi. 

Apa yang kau dengar saat kau berjalan di keramaian dan kebisingan kehidupan ini ? apakah yang kau acuhkan lagi ketika matamu hanya berusaha mengalihkan mata hatimu ? lihatlah di sekeliling jalan raya yang setiap hari mengantarmu ke kehidupan yang fana ini. Ada pak tua tanpa kaki berjalan di balik lampu merah kemaksiatan. Ada ibu tanpa baju yang tak terdengar lagi lirih hatinya karena telah terkikis oleh beratnya hidup.

MEREKA TAK PEDULI ORASI, MEREKA TAK PEDULI ANARKI

Orasi tak berpendidikan, anarki tak berhati. Simbol sebuah kemunduran pikiran generasi muda negeri ini. Maaf ini bukan sebuah kalimat memojokkan , tapi sebuah fakta yang mesti segera di sadari oleh pejuang muda penuh potensi. 

"Talk less do more"
saya rasa semboyan dari sebuah iklan rokok ini lebih cerdas dibanding dengan pemikiran para generasi muda bangsa ini. Seandainya kau resapi lebih dalam tentang sebuah kalimat sederhana ini, mungkin kau akan berpikir seribu kali untuk bergaya bak penjahat , bersuara bak raja, bertindak bak pembunuh.

Ubah sudut pandang mu ? lihat diri mu dibalik cermin kamar mu ? apa yang kau lakukan selama ini pada negerimu ? apa yang kau lakukan terhadap kesenjangan sosial di lingkungan mu ?

Jumat, Maret 29, 2013

Aku dan Mimpi


inblackshadow.blogspot.com
 musim dingin pertama

Jika ada orang yang berbicara tentang mimpi , maka aku akan sedikit menertawakan diriku sendiri, karena aku adalah salah satu orang yang bisa dikatakan korban akan mimpi besar. Aku adalah orang gila yang tergila-gila dengan mimpi-mimpi besar dan pencapaian-pencapaian besar. Namun yang bisa aku syukuri adalah keberanian akan bermimpi besar lah yang membuat aku bisa berjalan sejauh ini.

Kalau ada yang bilang aku orang yang istimewa, aku dengan tegas katakan TIDAK ! Aku hanya orang biasa yang bermimpi melakukan hal-hal yang luar biasa. Ini semua hanyalah sebuah keyakinan dalam hidup di mana aku menyakini bahwa setiap mimpi yang kau goreskan dan inginkan dalam hidup serta merta akan menjadi nyata entah bagaimana dan kapan hal tersebut bisa jadi nyata. Dan yang terjadi adalah aku menjadi korban dari kenyakinan itu. Percaya atau tidak, hal-hal besar yang terjadi dalam hidupku adalah karena aku berani bermimpi.

Kamis, Maret 28, 2013

Masjid Merah "Красной мечети" di Astrakhan

Masjid Merah atau dalam bahasa Rusia "Красной мечети" adalah tempat istimewa bagi saya dan warga Astrakhan yang beragama Islam. Tempat ini menjadi salah satu pusat ibadah selain masjid-masjid lain yang berada di Astrakhan. Sebenarnya ada sekitar lima masjid di sini, namun karena jaraknya lebih dekat dari asrama saya ,maka biasanya saya menggunakan masjid ini sebagai tempat saya menunaikan sholat Jumat.

Masjid Merah tidaklah begitu besar namun antusias umat muslim untuk sholat berjamaah sangat besar di kota ini. Astrakhan juga dikenal dengan kota dengan jumlah umat muslim yang besar di Rusia yaitu sekitar 18% dari jumlah penduduk Astrakhan. 

BUKAN SEBUAH KEINGINAN AWAL

            Kalau saja aku diberi satu keinginan aku ingin menjadi dia. Dia yang selalu menjadi kebanggaan setiap orang. Orang tuanya, guru-guru, teman-teman bahkan orang yang mendengar namanya saja bangga terhadapnya setelah mendengar berderet prestasinya dibacakan di depan para orang tua kami, semua orang yang hadir dalam acara sacral ini.
            Aku pun terpana mendengar berbagai penghargaan terlekat pada dirinya. Bangga, jelas pasti dirinya bangga. Sedangkan aku ? aku tidak memiliki prestasi tinggi sepertinya yang sudah berulang-ulang pergi mengikuti kompetisi diberbagai penjuru kota maupun provinsi hingga nasional. Merunduk meratapi nasipku. Aku ingin sekali mengukir namaku dalam catatan daftar prestasi di sekolah ini. Sayang, itu semua pasti tidak mungkin lagi. Waktu tak akan bisa mengembalikanku walaupun hanya sedetik. Penyesalan tak pernah datang lebih awal.

Minggu, Maret 24, 2013

Volga dan Aku (2)

inblackshadow.blogspot.com


Biasanya ada petugas kebersihan yang tiap pagi hari membersihkan tempat ini dari sampah alam maupun sampah manusia yang kurang peduli dengan lingkungan. Padahal sudah dijejer dua buah tong sampah besar lengkap dengan slogan “Buang sampah di sini!!”. Terkadang memang agak susah mengajari manusia tentang pentingnya hal yang kecil seperti ini. Tak terkecuali diri aku sendiri.
Burung gagak terlihat berebutan potongan roti di antara dahan yang kelihatannya rapuh namun kuat. Aku yakin potongan roti tersebut didapatnya setelah menjarah beberapa tong sampah. Tampak anak-anak gagak yang  belajar terbang, mencoba mengepakkan sayap, perjuangan hidup dimulai wahai burung kecil.
Menarik memang dan tanpa sadar aku telah berada di ujung taman. Ku buang gelas plastik kopi yang sudah habis ku minum di tong sampah sebelah kanan lampu jalan. Aku pun berlari menuju asrama yang sudah terlihat di hadapanku.

Volga dan Aku (1)


inblackshadow.blogspot.com 

            Udara dingin angin utara mulai merasukiku di tempat ini. Di tepi Volga, aku sendiri menatap matahari tenggelam, lalu mencoba sedikit saja mengingat kejadian dalam hidup. Jemari yang awalnya hangat kini mulai terkontaminasi dengan asutan udara senja musim gugur. Ada sekelompok burung dara membentuk formasi segitiga, ada nelayan yang masih memaksakan diri berlayar di bawah indah cahaya bulan. Aku adalah bagian dari semesta alam ini. 
Sepertinya hari sudah mulai gelap. Aku putuskan pulang menuju asrama yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat aku berdiri sekarang, di tepi sungai Volga. Aku berjalan menyusuri flat-flat kaum elit yang bermobil mewah. Terlihat kios-kios kecil terbuka dengan beberapa jenis viva dan vodka yang disusun rapi dalam mesin pendingin tentunya. Jalanan yang mulai terlihat sepi karena orang-orang lebih memilih berada dalam rumah yang lebih hangat dan nyaman.
Sebelum sampai di asrama aku  mampir sejenak di sebuah kios kecil yang letaknya tak terlalu jauh tempat aku tinggal.
Привет, tolong segelas kopi hangat tanpa gula” ujar ku kepada seorang penjual penjaga kios yang sudah aku kenal dalam 3 bulan ini.
“Ini kopimu, 30.50 rubel” tangannya serta merta memberikan segelas kopi yang aku pesan tadi.
Спасибо, пока!” jawabku sambil memberi uang dangan jumlah yang pas tanpa kembalian. Kemudian aku bawa segelas kopi tersebut dan berjalan menuju asrama yang jaraknya sekitar 500 meter dari kios tersebut.

Jangan katakan SUKA di Rusia

inblackshadow.blogspot.com


Saat pertama kali saya ke Rusia , saya berbincang-bincang dengan senior saya yang telah dahulu belajar di Rusia. Kami banyak bercerita tentang kehidupan, karakter orang rusia dan yang pastinya bahasa Rusia.
Nah, salah satu hal yang menarik dalam perbincangan itu adalah senior saya memperingati saya untuk jangan mengatakan kata “SUKA” kepada orang Rusia.
Nah , kenapa ??
Apa salahnya mengatakan suka ??

Molor di Kelas

13566358371473548966
Ni cerita gue pas awal-awal gue kuliah,
gue harap teman-teman sekalian ngasih gue saran buat ngilangin kebiasaan gue ni. please, tolong banget….
Begini,
tiap hari gue mesti kuliah, dari senin ampe sabtu, bayangin aja tiap hari gue mesti bentrokan ama teori-teori dan juga rumus-rumus yang mesti diturunin ampe satu papan tulis aja gak cukup..
itu kehidupan gue sekarang, pergi pagi pulang petang,
gue mesti ngejar waktu biar kagak diusir ama dosen-dosen gue yang rata-rata mukanya kayak gorilla, kalu lagi marah persis sama kayak yang di film king kong gitu (uppss)…
dulu gue kira kuliah tu bakal nyantai ,gak kayak SMA yang mesti pake seragam putih-abuabu, gak kayak SMA yang bisa ngabur kalu lagi malas belajar, gak kayak SMA yang bisa tinggal buat surat izin sakit terus tandatangan palsu bokap gue.. hhehhe (jangan di tiru yang satu ni)

hhhhmmmm
ternyata gue salah besar, teori-teori gue gak berlaku sama sekali di kampus,
walau sekarang gue bisa pergi ngampus cuma bawa binder doang ( kadang-kadang gak bawa apa-apa), gue masih gak bisa ngilangin kebiasaan gue,
yaitu “MOLOR”.
gue suka banget molor pas dosen lagi serius-seriusnya nerangin mata kuliah yang bener-bener gak masuk otak gue, duduk paling belakang, pas di belakang si Kim ( teman gue yang badannya tinggi).
sebenarnya gue ni bukan mahasiswa yang malas, sebenarnya gue ni rajin.
gue rajin banget telat ke kampus, gue rajin banget gak ngeluarin buku terus gag nulis apa-apa pas kuliah.
hehe, menurut gue itu termasuk jenis-jenis rajin. walau rajin dalam hal-hal yang kurang rajin. loh? gak ngerti ya ? hahha, gue juga gag ngerti apa yang gue tulis ni.

Rabu, Desember 26, 2012

INDONESIA DAN FENOMENA LAGU GALAU

"Di Indonesia sudah terlalu banyak lagu galau ,sehingga terbentuknya pribadi galau di dalam diri generasi muda Indonesia"

Tidak banyak mungkin yang berpikir tentang hal satu ini. Tapi, ini adalah opini ku tentang keadaan bangsa ini. Bukan bermaksud menyudutkan para musisi yang penuh dengan kreativitas namun selayaknya kita semua mesti berpikir sedikit lebih terang lagi. Di mana hal yang sekecil ini bisa berpengaruh besar dalam pembentukan karakter dan pribadi generasi muda.

Aku bicara bukan berarti aku anti terhadap lagu-lagu melankolis atau apa pun itu namanya. Namun jujur saja benakku mulai berpikir ini hal yang logis. Sebuah lagu atau nyanyian sebenarnya adalah sebuah bentuk metode dalam mempengaruhi pikiran seorang individu. Dengan mendengar sebaris lirik dalam sebuah lagu sejatinya bisa menjadi mantera dalam mempengaruhi pola pikir seseorang.

Kita bisa ambil contoh dalam militer. Lagu-lagu perjuangan menjadi sebuah hal wajib dan lazim ditemukan dalam kegiatan kemiliteran. Aku tidak tahu pasti, tapi aku yakin itu adalah salah satu metode pembakar semangat nasionalisme . Dan itu sangat terbukti terjadi di mana seorang prajurit akan menjadi lebih bersemangat berperang ketika lagu perjuangan didengungkan.

Hal ini yang aku tekankan, di mana pada zaman Globalisasi seperti saat ini industri musik sebenarnya sedikit banyak telah membentuk karakter generasi muda. Di Indonesia hampir terlalu sering kita dengar di mana saja, lagu melankolis bersenandung ria. Jarang lagi kita lihat anak muda sekarang mendengarkan lagu-lagu perjuangan. Hal ini bukan hanya terjadi terhadap remaja Indonesia saja, namun anak-anak pun sekarang yang seharusnya mengenal lagu anak-anak malah dengan semangat menyanyikan lagu orang dewasa.

Efeknya jelas terlihat di mana rasa nasionalisme generasi muda sekarang kurang terlihat dengan jelas. Ini fakta menarik yang mesti segera cepat diatasi.  Ini sebuah kenyataan di mana banyak tercipta pribadi cengeng terbentuk akibat terlalu menghayati lagu-lagu cinta. Bukan maksud menyinggung , namun intinya adalah di Republik Indonesia ini mesti ada sebuah lembaga yang harus bisa berpikir dan bertindak tentang fenomena lagu galau yang semakin lama akan memberi dampak serius bagi pembentukan karakter dan pribadi generasi muda.