Pages - Menu

Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Maret 01, 2014

SAUDARA KU JAUH DARI KATA MERDEKA

Ketidakseimbangan terjadi di negara yang kaya ini. Kemiskinan jadi isu sosial yang paling mematikan harga diri suatu bangsa. Apakah ini proses dari sebuah berkembangannya suatu bangsa atau sebuah kebohongan publik yang selalu ditutupi . Lihatlah dari segala sudut pandang yang berlawanan, kehidupan seorang takkan berarti apa-apa jika kita hanya melihat dari apa yang terjadi pada diri kita saja.

Kita harus bergerak memutar arah, jangan lihat kesempurnaan kehidupan dari apa yang bisa kita peroleh saja. Namun semua adalah tentang apa saja yang bisa kita lakukan untuk orang lain.

Saya masih mesti banyak belajar, tapi lingkungan seperti ini semakin menyiksa batin pikiran saya. Yang bisa saya lihat adalah keegoisan individu dalam memperoleh suatu hasil yang dianggapnya memuaskan. Semua orang pada umumnya sangat sibuk dengan pikiran dan tujuan mereka masing-masing. Tujuan yang tak lebih dari untuk menjadi yang terbaik dan memperoleh suatu penghargaan nilai akademik yang sebenarnya tak begitu berarti tanpa tahu apa yang sebagian orang pikirkan tentang pendidikan.

Menjadi sebuah keberuntungan hidup saat kita bisa berada dalam lingkar anak-anak cerdas yang memiliki kesempatan besar untuk meraih cita-cita nya. Tapi apa arti itu semua, jika masih banyak anak-anak cerdas lain berada di luar lingkaran keberuntungan hidup. Masih banyak tunas bangsa yang tertarik ke dalam medan magnet kemiskinan, sehingga apa yang mereka impikan saat masih belia menjadi sebuah harapan kosong saja.

Apakah ini contoh sebuah negara yang berkembang ? apakah ketidak senjangan ini merupakan sebuah proses suatu bangsa menjadi lebih baik dari sebelumnya ? 

Apalah arti sebuah kemerdekaan yang susah payah diregut para pahlawan bangsa jika sebenarnya masih banyak saudara kita yang jauh dari kata merdeka.

Rabu, November 27, 2013

DI BAWAH LORONG JEMBATAN

Satu hal yang menarik di bawah jembatan besar yang biasa aku lewati di kota ini adalah sebuah kehidupan liar yang aku lihat. Sebuah kenyataan bahwa keseimbangan tidak hadir dalam kehidupan ini. Sebuah tempat tinggal sebagian dari saudara yang tak bisa lagi bernapas dengan dalam karena udara dan semuanya telah diregut dengan paksa dari kehidupan mereka.

Ada bekas luka yang dalam yang tergoreskan karena mereka tak bisa melakukan sesuatu lebih baik lagi sebab semuanya telah merampas rasa percaya diri dan semangat hidup mereka. Sempat keceriaan timbul saat meraka pertama kali melihat indahnya dunia, namun perlahan berubah karena kehidupan tak seindah dengan apa yang dibayangkan banyak orang. Ada harapan besar dari dalam hati mereka yang tak sempat mereka lukiskan karena langkah bahkan jejak mereka takkan pernah dimaknai dan dipahami dengan jelas oleh indahnya jembatan tempat meraka mengadu nasib.

Ada keacuhan yang terasa semakin menyiksa ketika upaya mencari jati diri selalu dianggap sebuah kebohongan oleh beberapa kendaraan super mewah yang lalu lalang di sana. Jangankan teriakan ataupun tangisan, bahkan sebuah ketidakberuntungan hidup pun tak mampu menggerakkan hari mereka yang memiliki kehidupan yang lebih layak.

Sabtu, April 06, 2013

Orang Tua Malang Meminta

Malam ternyata bukan sebuah keindahan di antara lampu-lampu yang menerangi jalanan. Melainkan rasa lapar yang tertunda karena sesuap nasi pun belum sempat ditelan oleh ibu tua yang ku temui di selasar itu. Aku melihat kesedihan kecil yang menyatu dengan dinginnya malam. Aku melihat mata yang mulai memerah dan kesunyian yang menyertai di balik sosok yang renta itu. Melihat tetes air yang jatuh perlahan serta ucapan yang takkan mampu kudengar lagi karena lengannya udah rapuh untuk meminta.

Apa yang aku lihat ini ? sebuah keseimbangan kehidupan atau korban dari kesempurnaan yang di cari oleh orang-orang besar. Aku seakan tak sadarkan diri dan mulai mengacuhkan semuanya. Mulai merasakan hati yang terkikis karena aku belum bisa memahami dengan jelas apa yang ia rasakan. Aku membayangkan jadi bagian dari mereka namun aku adalah bagian dari proses kehidupan yang ditakdirkan Tuhan. Keberuntungan menjadi orang yang masih bisa bernapas di saat malam yang dingin menyegat tubuh.

Kamis, April 04, 2013

Dunia Anak Kecil VS Dunia Realita

Masa yang paling indah adalah masa kecil. Kenapa ?

Superman Kid on Car Hood
I want to be Superman !!!

Karena masa kecil adalah masa di mana kita bisa bermimpi dan bercita-cita sekehendak hati.
Masa kecil adalah masa di mana kita bisa menjadi siapapun yang kita mau.

Rabu, April 03, 2013

Filosofi Cara Berjalan

Kali ini saya akan berbicara tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Saya berpikir ketiga hal tersebut sangat erat hubungannya dengan cara berjalan kita sehari-hari.


cara berjalan

Ini adalah sebuah filosofi tentang hidup.
Filosofi "Cara berjalan".

Kamis, Maret 29, 2012

SEANDAINYA SAJA

Seandainya mereka bisa untuk sejenak bernapas lega dan merasakan aura kebebasan diri tanpa memikirkan getirnya kehidupan . Seandainya lengan tak usah ditorehkan dalam nadi penuh kotoran bak seumpama benalu dalam pikiran. Seeandainya saja masa depan bukan lah sebuah misteri perangkap jiwa yang mungkin saja menenggelamkan harapan. Seandainya saja kesetaraan tercipta. Seandainya saja.

Menjadi bagian dalam rantai kehidupan di negeri yang katanya kaya ini membuat aku seperti kena bodohi lagu di masa lalu. Menyadari tekanan batin para putra bangsa sepertimasuk dalam kabut tak bernyawa. Mereka teriak, mereka berorasi, namun mereka payah

Semboyan yang seakan tak di dengar para pejuang muda adalah tentang sebuah semangat yang hilang dan keegoisan diri yang membara. Para generasi muda yang eharusnya berpikir malah terjebak dalam sebuah sistem yang digerakkan oleh provokator perusak bangsa

Kemana bangsa ku ? Tak kau dengar harapan kecil pengemis buta atau bapak tua tak bercelana ? mereka tak butuh orasi, mereka tak butuh teriakan mu, mereka butuh tindakanmu, mereka butuh pikiranmu.

Sabtu, Maret 17, 2012

BELAJAR DAN SEBUAH KESEMPURNAAN YANG FANA

Ketika kau mencari kesempurnaan maka yang tersisa dari dirimu adalah keegoisan diri dan keinginan untuk menguasai. Itu yang terjadi di hari yang seharusnya kita saling memahami dan memaknai setipa perjalanan hidup. Terlalu mudah untuk menjadi seorang yang tak yang acuh dan selalu mementingkan diri di saat rasa kekeluarggan adalah satu rasa penting dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini.

Aku berjalan memutari jejak yang sering kulewati , tepat di bawah mentari yang terik atau rintik hujan yang setiap kali membasahi ku, mencoba menghentikan langkah namun tak kuasa menguasai pikiran ku untuk berhenti. Aku melihat ke sekitar tentang bagaimana setiap orang memiliki takdir yang berbeda. Berdiri diantara dua lingkar yang seakan terus memaksaku untuk memihak namun aku tetap lah aku. Takkan tergoyahkan.

Saat semua orang berbisik seakan merahasiakan apa yang ia ketahui aku hanya bisa diam, dalam kesunyian aku berharap ada seorang bahkan lebih yang mau mangikuti arahku. Namun kenyataannya aku tetap berjalan sendiri dengan cara ku sendiri.

Kehidupan sepertinya jadi faktor yang mendorong setiap orang memiliki pemikiran yang sama, yaitu mencari kesempurnaan. Di sinilah kita belajar untuk memahaminya, bahwa apa yang namanya kesempurnaan layaknya sebuah kata tak berguna yang seakan menjadi bom waktu yang kan selalu berusaha membuat kita terjebak dalam keegoisan diri.

Dan belajarlah seperti angin, bukan mencari hasil. Namun liatlah dan maknai setiap proses yang kita jalani dalam hidup. Tentang bagaimana sebuah mimpi besar terus menunggu kita untuk berlari bersama. Belajar adalah tentang proses saling memberi bukan proses untuk saling mengalahkan. Belajar adalah proses dari orang yang dungu menjadi seorang yang dapat mengubah sebuah pemikiran tentang hidup. Belajar adalah bagaimana seorang seperti kita berusaha terus bergerak di saat lelah mencoba menghentikan langkah kita. Belajar adalah tentang bagaimana kita mencari sebuah jati diri bukan sebuah kesempurnaan.