Pages - Menu

Senin, Juli 22, 2013

Tulisan : Ketika Penulis Kehilangan Kata-Kata

Tulisan ini berawal dari kebingungan. Bukan kebingungan akan problema tentang hidup atau pun tentang rasa. Lebih tepatnya sih rasa disandingkan dengan kata kegalauan bukan kebingungan. Alaahh, bukan itu tujuan sebenarnya aku menulis ini.

Ini tentang susahnya aku menulis sebuah tulisan, mungkin  sebenarnya tentang sulitnya aku mengembang sebuah ide cerita dalam otak kanan maupun kiri menjadi sebuah tulisan. Hal ini sih lebih kerennya disebut writer’s block, keadaan di mana seorang penulis kebingungan membuat sebuah tulisan. Semua penulis pasti mengalaminya, dari penulis profesional sampai penulis pemula seperti aku. Itu sih kata-kata para penulis yang aku tangkap.
 
Masalahnya adalah hal ini benar-benar sudah menyugesti ku dalam beberapa minggu terakhir, bahkan beberapa bulan terakhir. Efeknya terasa, dimana aku menjadi kurang produktif menulis beberapa waktu belakang.

Jumat, Juli 19, 2013

Diam, Sebuah Destinasi Terakhir Kah ?

Diam, bentuk dari penyebab merancu. Membawa segudang tanya dalam mata. Warna indah yang penuh hipotesa aneh. Pancaran kebingungan diri. Tiada satu yang mengerti. Bahkan bukan seolah-olah membualkan kebohongan. Kita dalam pikiran kita. Mengundang secarik tanda. Bahkan diksinya terlalu berat untuk dipahami. Aura kebebasan dalam kesunyian.

"Kau pendiam paling hebat. Bukan tak berasalan, tapi kadang alasannya tak bermuasal. Cuma bermuarakan akibat. Penyebab adalah rahasia paling dalam. Diungkap ? Aku rasa tidak. Tapi ,itulah indahnya kamu. Diam, cara terindah. Penganugerahan Tuhan yang diberi. Diam, sebuah destinasi terakhir kah ?"

"Aku bukan orang yang tahan akan kediaman. Pengalahan diri, membuat alur baru. Mengais lalu membuka satu demi satu lara yang kau pendam. Paling tidak aku merangkai diksi. Permainan kata adalah kebisaanku."