Orasi tak berpendidikan, anarki tak berhati. Simbol sebuah kemunduran pikiran generasi muda negeri ini. Maaf ini bukan sebuah kalimat memojokkan , tapi sebuah fakta yang mesti segera di sadari oleh pejuang muda penuh potensi.
"Talk less do more"
saya rasa semboyan dari sebuah iklan rokok ini lebih cerdas dibanding dengan pemikiran para generasi muda bangsa ini. Seandainya kau resapi lebih dalam tentang sebuah kalimat sederhana ini, mungkin kau akan berpikir seribu kali untuk bergaya bak penjahat , bersuara bak raja, bertindak bak pembunuh.
Ubah sudut pandang mu ? lihat diri mu dibalik cermin kamar mu ? apa yang kau lakukan selama ini pada negerimu ? apa yang kau lakukan terhadap kesenjangan sosial di lingkungan mu ?
Tak usah berorasi!!!
Pengemis tua duduk ditepi jalan kau acuhkan
Tak usah berorasi!!!
Anak kecil tak bersandal bernyanyi, kau usir pergi
Tak usah berorasi!!!
Ibu tua renta meminta , kau biarkan saja
Hidup tak ubahnya sebuah misteri bola yang tak pernah di sudut mana dia berhenti. Bagai sebuah segitiga sama sisi yang tak pernah tau di mana alasnya. Sebuah permainan monopoli di mana keberuntungan berpengaruh besar dalam sebuah kemenangan.
Ketika kita melihat dari sudut kebijakan para pembesar negeri yang mungkin telah dipertimbangkan baik buruknya sudah sepantasnya kau para generasi muda berhenti beranarki. Tak ada gunanya kau hancurkan muka negeri ini di atas kesombongan mu , di atas keegoisan pemikiranmu.
Lihat dampak nya anak muda. Kau tak akan di kenang sebagai seorang perintis revolusi jika di setiap tindakmu kau hancurkan muka negerimu . Tak akan ada seorang pelajar yang benar-benar mengubah dengan kau jajaki jalanan bak raja bodoh pembunuh bayaran.
Ubah jalan pikiran mu kawan.
Coba kau alihkan rasa kepedulianmu pada negeri dengan tindakan positif pembangun negeri. Jika memang kemiskinan dan kesenjangan ekonomi tercipta di indonesia, coba lah bekerja sama berpikir.
Kau beri sesuap nasi untuk saudaramu yang meminta. Ajarkan kami, gelandangan di kota arti kehidupan dan cara memperlakukan hidup dengan sebaik-baiknya. Ajarkan kami, saudaramu tak berkaki, cara baca dan berhitung agar kami dapat berjalan ke cahaya hidup kami.
Teman, Mereka tak peduli dengan anarki mu. Mereka tak peduli dengan orasimu.
by : herru anggiantama
by : herru anggiantama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar