Pages - Menu

Minggu, Maret 24, 2013

Volga dan Aku (1)


inblackshadow.blogspot.com 

            Udara dingin angin utara mulai merasukiku di tempat ini. Di tepi Volga, aku sendiri menatap matahari tenggelam, lalu mencoba sedikit saja mengingat kejadian dalam hidup. Jemari yang awalnya hangat kini mulai terkontaminasi dengan asutan udara senja musim gugur. Ada sekelompok burung dara membentuk formasi segitiga, ada nelayan yang masih memaksakan diri berlayar di bawah indah cahaya bulan. Aku adalah bagian dari semesta alam ini. 
Sepertinya hari sudah mulai gelap. Aku putuskan pulang menuju asrama yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat aku berdiri sekarang, di tepi sungai Volga. Aku berjalan menyusuri flat-flat kaum elit yang bermobil mewah. Terlihat kios-kios kecil terbuka dengan beberapa jenis viva dan vodka yang disusun rapi dalam mesin pendingin tentunya. Jalanan yang mulai terlihat sepi karena orang-orang lebih memilih berada dalam rumah yang lebih hangat dan nyaman.
Sebelum sampai di asrama aku  mampir sejenak di sebuah kios kecil yang letaknya tak terlalu jauh tempat aku tinggal.
Привет, tolong segelas kopi hangat tanpa gula” ujar ku kepada seorang penjual penjaga kios yang sudah aku kenal dalam 3 bulan ini.
“Ini kopimu, 30.50 rubel” tangannya serta merta memberikan segelas kopi yang aku pesan tadi.
Спасибо, пока!” jawabku sambil memberi uang dangan jumlah yang pas tanpa kembalian. Kemudian aku bawa segelas kopi tersebut dan berjalan menuju asrama yang jaraknya sekitar 500 meter dari kios tersebut.
Penjaga kios tadi Dimitri namanya, pria berbadan besar berotot, bermata biru tajam, bermodel rambut cepak khas pria Rusia dan sangat perhitungan dalam masalah uang. Jangan coba-coba datang membeli sesuatu dengan jumlah uang yang kurang. Satu rubel saja kurang, Dimitri akan mengusirmu dari kiosnya. Nanti aku ceritakan semua tentang Dimitri yang penampilannya seperti tentara merah Rusia yang siap meluncurkan rudal penghancur.
Aku berjalan melewati taman kecil dengan bangku taman dan lampu taman yang terang benderang setiap pukul 6 sore, ada beberapa pohon Maple besar yang sudah rontok sebagian daunnya. Jalanan dibuatnya semberaut, daun-daun Maple yang besar telah membuat taman ini sedikit tidak menarik untuk dipandang. Ditambah lagi dengan beberapa botol vodka yang tergeletak sembarangan. Pemandangan yang ganjil. bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar